Senin, 28 November 2011

upacara adat mappalili digelar di Maros

Bupati Maros HM Hatta Rahman dinobatkan menjadi tamu kehormatan dalam upacara adat Mappalili di Balla Lompoa, Kassi Kebo, Rabu (16/11) malam. Mappalili merupakan serangkaian upacara adat khas Karaeng Marusu di Maros.

HM Hatta Rahman saat disambut menjadi tamu kehormatan, dipasangkan songkok tradisional dan sarung khusus kerajaan yang dipasangkan oleh pemangku adat Karaeng Marusu, Karaeng Bani.
Upacara adat Appalili intinya adalah turunnya alat-alat kerajaan menuju sawah kerajaan yang bergelar Turannu untuk membajak areal persawahan dengan memakai benda pusaka Pajjekona Karaenga ri Marusu.

Tahapan lain yang tidak kalah pentingnya dan inti dari upacara adat Mappalili ini adalah diadakannya pembenahan, pembersihan, perawatan dan penggantian benda dan alat pusaka serta perlengkapan upacara adat baik untuk upacara maupun acara lanjutannya yakni pesta panen atau Katto Bokko.

"Upacara adat ini secara keseluruhan ada 15 tahapan, sedangkan silaturahmi ini adalah tahapan ke-9 namun bukan acara inti. Acara intinya ada dua yaitu pembersihan benda pusaka dan turunnya alat-alat kerajaan ke sawah," ungkap Karaeng Sioja yang juga pemangku adat Karaeng Marusu.

Sedangkan Bupati Maros HM Hatta Rahman menuturkan kegiatan upacara adat seperti ini perlu dilestarikan karena ini merupakan kekayaan yang perlu dijaga dan lestarikan.

"Pemerintah akan membuat museum, kita proyeksikan kantor camat Turikale dipindahkan dan kantor sekarang dijadikan museum. Benda-benda pusaka disimpan dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk dijaga dan lestarikan," jelas HM Hatta Rahman.

Pelestarian adat budaya serta upacara seperti ini bisa menjadi salah satu daya tarik wisata. Kegiatan seperti ini bisa digaungkan lebih besar sehigga kerajaan Marusu bisa lebih dikenal diluar Maros.
"Kita lihat di Jogja, Kutai Kertanegara jika ada upacara adat dilakukan besar-besaran dan itu mengundang wisatawan bukan hanya wisatawan domestik tapi juga wisatawan asing melihat upacara-upacara adat tersebut," bebernya.

Penetapan upacara adat Appalili sendiri ditetapkan setiap tanggal 17 November tiap tahun kecuali bertepatan dengan bulan suci ramadhan atau hari besar tertentu, maka akan disesuaikan.
Upacara adat ini juga dihadiri tokoh masyarakat Sulawesi Selatan, Ilham Arief Sirajuddin yang datang bersama istri.
sumber : www.maroskab.go.id

0 komentar:

Posting Komentar